Teknik Load Balance Dengan MikroTik
3 teknik cara setting load balance 2 isp dengan mikrotik. Bertujuan mendistribusikan trafik dari user ke 2 isp atau lebih. Bukannya untuk menjadikan kapasitas bandwidth menjadi 2x lipat tapi berfungsi membagi beban koneksi kepada kedua isp tersebut agar seimbang.Kondisi yang perlu ada untuk implementasi load balancing 2 isp atau lebih :
- Berlangganan internet minimal 2 koneksi ISP / WAN
- Mikrotik dengan minimal 3 Ethernet/port
- PC User
Di artikel ini saya akan coba mencontohkan 3 tehnik load balance mikrotik dengan beberapa metode untuk menggabungkan koneksi internet lebih dari satu.
- Teknik load balance dengan ECMP
- Teknik load balance dengan NTH
- Teknik load balance dengan PCC
Contoh Kasus :
Anggap Anda mempunyai / berlangganan 2 paket internet, misalnya berlangganan 2 telkom indihome dalam 1 lokasi, dan mempunyai konfigurasi IP Address seperti :
Modem Indihome 1
IP Address 192.168.0.1
Netmask 255.255.255.0
Modem Indihome 2
IP Address 192.168.1.1
Netmask 255.255.255.0
Dan rencananya ingin kedua koneksi internet indihome tersebut dapat terpakai keduanya untuk kebutuhan koneksi internet PC user dalam jaringan lokal Anda.
Contoh susunan port/interfaces pada mikrotik :
Modem Speedy 1 : ether1-inet1
Modem Speedy 2 : ether2-inet2
LAN : ether3-lan
Tehnik Load Balance Dengan ECMP
Tehnik yang bisa di bilang termudah, hanya menambahkan rule default gateway dengan gateway ISP 1 dan gateway ISP 2. Jika salah satu gateway terputus, pada opsi check-gateway=ping otomatis koneksi menggunakan gateway yang aktif (failover).Agar paket respon untuk request masuk dan keluar melalui gateway / interface WAN yang sama, diperlukan marking paket routing.
/ip firewall mangle add chain=input in-interface=ether1-inet1 action=mark-connection new-connection-mark=inet1_conn add chain=input in-interface=ether2-inet2 action=mark-connection new-connection-mark=inet2_conn add chain=output connection-mark=inet1_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_inet1 add chain=output connection-mark=inet2_conn action=mark-routing new-routing-mark=ke_inet2 /ip route add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.0.1 routing-mark=ke_inet1 add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 routing-mark=ke_inet2
Tehnik Load Balance Dengan NTH
Untuk tehnik kedua ini kita akan buat marking route dengan menggunakan parameter NTH./ip firewall mangle add action=mark-connection chain=prerouting in-interface=ether3-lan new-connection-mark=inet1_conn nth=2,1 add action=mark-connection chain=prerouting in-interface=ether3-lan new-connection-mark=inet2_conn nth=2,2 add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=inet1_conn new-routing-mark=ke_inet1 passthrough=no add action=mark-routing chain=prerouting connection-mark=inet2_conn new-routing-mark=ke_inet2 passthrough=no
Setelah membuat marking kita tinggal arahkan jalur trafik ke masing-masing gateway.
/ip route add distance=1 gateway=192.168.0.1 routing-mark=ke_inet1 add distance=1 gateway=192.168.1.1 routing-mark=ke_inet2 add distance=1 gateway=192.168.0.1,192.168.1.1
Tehnik Load Balance Dengan PCC
PCC (Per Connection Classifier) dapat mengelompokan koneksi yang keluar masuk mikrotik menjadi beberapa bagian. Kelebihan lain menggunakan PCC adalah router dapat mengingat jalur gateway setiap koneksi berkaitan yang keluar masuk agar melewati jalur gateway yang sama untuk menghindari sering putusnya koneksi karena perpindahan gateway.Di bagian ini kita akan membagi dan menandai beban trafik dari PC user menjadi 2 bagian. 1 bagian melewati gateway modem indihome 1, dan 1 bagian lagi melewati gateway modem indihome 2.
/ip firewall mangle add action=mark-connection chain=input comment="" connection-state=new \ disabled=no in-interface=ether1-inet1 new-connection-mark=isp-1 passthrough=yes add action=mark-connection chain=input comment="" connection-state=new \ disabled=no in-interface=ether2-inet2 new-connection-mark=isp-2 passthrough=yes add action=mark-routing chain=output comment="" connection-mark=isp-1 \ disabled=no new-routing-mark=jalur-1 passthrough=no add action=mark-routing chain=output comment="" connection-mark=isp-2 \ disabled=no new-routing-mark=jalur-2 passthrough=no add action=mark-connection chain=prerouting comment="" disabled=no \ dst-address-type=!local in-interface=ether3-lan new-connection-mark=\ isp-1 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/0 add action=mark-connection chain=prerouting comment="" disabled=no \ dst-address-type=!local in-interface=ether3-lan new-connection-mark=\ isp-2 passthrough=yes per-connection-classifier=both-addresses-and-ports:2/1 add action=mark-routing chain=prerouting comment="" connection-mark=isp-1 \ disabled=no in-interface=ether3-lan new-routing-mark=jalur-1 passthrough=yes add action=mark-routing chain=prerouting comment="" connection-mark=isp-2 \ disabled=no in-interface=ether3-lan new-routing-mark=jalur-2 passthrough=yes
Dan kita kembali arahkan marking pcc di atas ke masing-masing gateway.
/ip route add disabled=no distance=1 dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.0.1 \ routing-mark=jalur-1 add disabled=no distance=2 dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 \ routing-mark=jalur-2 add comment="" disabled=no distance=1 dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.0.1 add comment="" disabled=no distance=2 dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1
Untuk di ketahui load balancing pake teknik pcc ini jalan efektif dan mendekati seimbang jika semakin banyak koneksi dari client. Dan lebih mantab pakai ISP yg mempunyai bandwidth FIX (dedicated) bukan yg up to.
Comments
Post a Comment